Tiga Warga Papahan Menghilang
KARANGANYAR – Tiga warga Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu, menghilang sejak beberapa waktu lalu.
Ditengarai, mereka bergabung dengan ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Mereka menghilang dengan mengajak anggota keluarga. Namun, nama tiga orang itu tidak masuk dalam daftar anggota Gafatar yang akan dipulangkan dari Kalimantan .
Tiga orang itu adalah Hery Murtopo alias Heru (40), warga Dusun Papahan RT 3 RW 3, Wahyu Widiatmoko (40) asal Dusun Papahan RT2 RW3, serta Joni Catur Prasetyo (40), warga Dusun Papahan RT2 RW3. Joni menghilang sejak November 2015, dengan mengajak anaknya.
Sedangkan istri dan satu anaknya yang lain menolak ikut. Sedangkan Heru dan Wahyu menghilang sejak 6 Desember 2015. Heru mengajak istri dan seorang anaknya yang masih balita. Sementara Wahyu mengajak istri dan tiga anaknya.
Kasi Pemerintahan dan Tramtib Desa Papahan Suroso mengatakan, hingga saat ini keberadaan tiga orang dan keluarganya tersebut belum diketahui. ”Tiga orang tersebut tidak meninggalkan pesan,” katanya, kemarin.
Sebagai Pengurus
Sebelum menghilang, Heru sehari-hari bekerja sebagai pedagang burung kicau di dekat
Dikatakan juga, selain tiga orang tersebut, masih ada dua orang dari Papahan yang pernah bergabung dengan Gafatar . Keduanya adalah Purwanto (40) dan Ari Widodo , adik kandung Hery. Menurut Suroso, Purwanto kini bekerja di salah satu pabrik tekstil di Karanganyar .
Sedangkan Ari pindah domisili ke daerah Mojolaban, Sukoharjo. Tahun 2013, dua orang tersebut pernah ditahan di Polresta Surakarta karena terkait dengan Ahmad Musadeq (tokoh sebelum Gafatar berdiri-red).
Warga tidak tertarik bergabung ke organisasi yang dipropagandakan, karena keduanya pernah berurusan dengan polisi. Ibu kandung Hery Murtopo, Samiyem, mengaku saat ini anaknya berada di Bali dan bekerja sebagai buruh bangunan. Diakui, anaknya pernah bergabung ke Gafatar selama dua tahun. ”Tapi sudah lama dia keluar.
Kemarin dia kirim SMS, mengatakan bahwa sejak Agustus tahun lalu sudah tidak gabung ke Gafatar. Sekarang kerja di Bali dan belum berani pulang, kalau belum membawa uang,” tuturnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Muhammad Indrayanto mengakui, Gafatar terdaftar sebagai ormas di Karanganyar. ”Dua dari tiga orang yang menghilang adalah pengurus Gafatar. Hery Murtopo sebagai sekretaris, sementara Wahyu Widiatmoko sebagai bendahara umum,” jelasnya. (H44-26) sumber